04/01/2000
Desa Tapada'a kecamatan Botumoito, Boalemo. adalah tanah yang menjadi saksi Lahirnya seorang bayi dari rahim seorang ibu yang bernama Ibu Rosdiana Hurudji.
19 tahun silam adalah proses pertumbuhan yang memberikan banyak pengalaman dalam kehidupan.terutama tahapan demi tahapan jenjang pendidikan yang ia tempuh, sudah banyak sekali memberikan pelajaran hidup. Pahitnya keadaan hingga manisnya ilmu yang bermanfaat. apa yang tidak diketahui, dapat di ketahuinya dari semua guru serta dari berbagai sumber yang ia pelajari selama masa pendidikan tersebut.
RIWAYAT PENDIDIKAN- SDN 04 Botumoito
- Mts Al-Khairaat Botumoito
- Man 1 Boalemo
Setelah menempuh pendidikan formal selama 12 tahun, ia pun berkeinginan besar untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku perkuliahan. setelah dinyatakan lulus oleh pihak sekolah, namanya mendapat rekomendasi untuk mendaftar SNMPTN. pada jalur tersebut, ia mengambil jurusan Ppkn dan sastra Indonesia di dua PTN yang berada di Indonesia. sangat besar keinginannya untuk melanjutkan studi ke luar Daerah yaitu ke tanah Jogja.sehingga PTN pilihan pertamanya adalah Universitas Gajah Mada{UGM} dengan jurusan sastra Indonesia, dan PTN pilihan ke dua adalah Universitas Negeri Gorontalo{UNG}, dengan memilih jurusan Ppkn.
tepat suatu hari dimana akan di umumkan kelulusan SNMPTN, iapun mengirimkan sms kepada orang tuanya yg berbunyi, ''
assalamualaikum,...papa,mama,aku tida mo dpa pulang di rumah, soalnya pengumuman Snmptn jam 7 malam jadi tida mo dapa riki oto''. itulah bentuk sms yang dikirim kepada orang tuanya yang berada di desa.
sangat besar harapannya bisa di terima di UGM Jogja. saat waktu pengumuman dalam hitungan menit, setelah melaksanakan sholat magrib, ia pun bersiap-siap stand by di dekat wifi dewan guru, karena untuk mengecek kelulusan di google harus mempunyai paket data internet sehingga jalan satu satunya yaitu menunggu di dekat wifi karena saat itu ia tidak memiliki data internet untuk membuka google.{kere}.
{dag,diq,dug.}detak jantung seakan bersuara, di temani dinginnya tangan yang tak tau kenapa, mungkin karena waktu pengumuman tinggal 5 menit lagi.duduk di suasana malam yg hening,dan menghela nafas yang penuh harapan membuat detak jantung malah berdetak kencang{daaag,diiiig,duuuug},dan tangan mulai hangat menunggu hitungan mundur detik waktu pengumuman SNMPTN.
setelah membuka google ia langsung mencari link pengumuman Snmptn,setelah memasukan semua perintah pengecekan, dengan rapinya tulisan berwarna merah tepat di bawah namanya berkata ''
anda di nyatakan tidak lulus seleksi SNMPTN, Silahkan mengikuti ujian SBMPTN''.Bersandar di tembok dan menarik nafas, untuk menghilangkan detak jantung yang malah semakin berdetak kencang seraya membuat benaknya berkata tak percaya ''
masa olo kita tida lulus''. Percaya atau tidak, ia harus menerima kenyataan padahal orang tuanya merestui pilihannya untuk lanjut ke jogja. mungkin ini karena ada keraguan orang tuanya mengijinkan anakanya ke jogja karena orang tuanya berfikir kepadanya sambil khawatir mengatakan''
baru mo makan apa di sana uti,baru kalau mo lapar, nanti mo saki''.itulah kekhawatiran orang tuanya sehingga tidak ikhlas merestui.
dan mungkin juga, ketidak lulusannya bukan karena restu orang tua yg masih ragu, akan tetapi jalan takdir yang di gariskan Allah karena kurangnya Doa yg di panjatkan.
setelah itu ia mengirim sms kepada orang tuanya ''
Assalamualaikum papa,mama maaf saya tida lulus eyy,jangan marah aaa'' itulah yang di katakan kepada orang tuanya lewat pengirim kabar yang berada di antara perangkat aplikasi handphone yaitu pesan atau sms. saat menunggu balasan dari orang tuanya, ternyata tidak ada respon yang muncul. sehingga ia menduga mungkin orang tuanya kecewa setelah membaca kabar yang tak mengenakan mata dan tak membahagiakan hati tersebut. azan isya pun berkumandang,ia segera bergegas ke mesjid mengambil wudhu dan mengerjakan sholat isya untuk menenangkan pikiran dan mendamaikan hati. setelah sholat iapun kembali ke asrama dan saat berjalan ke asrama ia bertemu dengan kawannya yang sama-sama dalam pendaftaran SNMPTN yaitu Defriyanto mamonto. setelah bertanya tentang hasilnya, ternyata diapun tak lulus seleksi bahkan dia tak percaya dengan metode seleksi itu, karena mengingat dia adalah siswa yang sering juara kelas dan bisa di katakan siswa yang berprestasi tapi mengapa dia tidak lulus. sedangkan teman yang berada di bawahnya bisa lulus dalam seleksi tersebut. itulah keresahan defri karena tak habis pikir untuk dapat menerima kenyataan yg mengecewakan tersebut. iapun melanjutkan langkahnya untuk pergi ke asrama dan meninggalkan defri.
setelah tibanya di asrama ia langsung masuk ke kamar dan langsung tidur, karena ia tak ingin banyak memikirkan apa yang terjadi. karena memikirkan hal yang mengecewakan di anggapnya tambah-tambah urusan dan hanya dapat membuat pikiran kacau dan stress.
Tibalah ayam berkokok di pagi hari yang cerah dengan mentari dan embun pagi yg segar. saatnya ia harus pulang kampung karena hari kemarin ia tidak dapat pulang sebab masih menunggu waktu pengumuman SNPTN. duduk di dalam taxi atau di Gorontalo sering di sebut oto yg sedang berjalan tersebut, ia berfikir''
so apa yang kita pe orang tua mo respon ini eyy,beyaaa''sambil menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan kata ''wuh''tanda orang yang harus tetap menerima apa yang akan terjadi.
sampainya di depan rumah, iapun melihat orang tuanya yang sedang duduk di dalam rumah lewat kaca jendela yang terbuka. rasa takut ia rasakan karena ia tak lulus seleksi dan setelah menyampaikan salam untuk masuk rumah, ia langsung mencium kedua tangan orang tuanya dan tiba-tiba suara di lontarkan bapaknya''
so itu kapala'angi di skolah,da tida Lulus.baru som b apa kalau tida mo kuliah,ba paras di kobong saja som bili akan peda''.itulah kata yang di lontarkan kepadanya meskipun terasa tak nyaman di dengar, ia membalas kata itu dengan perkataan yang sangat lembut,karena mengingat orang tua yang sangat berjasa''
papa,saya olo ta heran dengan seleksi itu,masalahnya orang yang di bawah pa saya depe nilai, ada lulus sedangkan orang yang jaga juara di kalas tida lulus olo atiolo''.setelah penguatan penjelasan yang ia katakan,,hening pun terjadi tak ada lagi suara yang terdengar dalam pembicaraan tersebut.iapun langsung ke kamar dan memikirkan jalan selanjutnya yang akan di ambil.
ya sudah ia menerima semua yg terjadi, dan termotivasi oleh kata-kata merah SNMPTN yaitu untuk ikut ujian SBMPTN. tekadnya sangat besar untuk bisa kuliah ke luar daerah sehingga waktu luang sebelum mengikuti ujian SB, ia gunakan ke sekeolah untuk mencari tau soal ujiannya tentang SOSHUM agar dia bisa menjawab soal dan berharap lulus. dan saat itu, ia mendengar kabar soal pendaftaran yang baru dibuka, maka ia segera mendaftarkan diri dalam kesempatan yang ada yaitu SPAN PTKIN untuk lembaga islam ia pun memilih PTKIN yg ada di bumi pertiwi ini. pilihan pertama ia tetap menembak kampus yang berada di jogja yaitu UIN sunan kalijaga karena ia tetap ingin ke tanah jogja yang menjadi alas dari candi borobudur peninggalan hindu-budha masa itu. di UIN sunan kalijaga yang berada di daerah budaya tersebut, ia mengambil jurusan pendidikan agama islam dan untuk pilihan ke dua ia tetap memilih PTN yang berada diluar daerahnya yaitu menembak IAIN palu dengan jurusan komunikasi dan penyiaran islam. sambil menunggu pengumuman SPAN PTKIN, iapun menjalani ujian SBMPTN di Universitas Tadulako Sulawesi Tengah karena berhubung tempat ujian di Gorontalo telah full.
mungkin terdapat tanya yg mengganjal di pikiran teman teman, mengapa ia masih mengikuti ujian SBMPTN padahal ia telah mendaftar SPAN PTKIN. nah,waktu itu ia berfikir cerdas''
kita tetap mo iko ujian SB,sapa tau tida mo lulus di span,jadi masih ada harapan di sb.''itulah pikirannya karena tekad yang yg besar untuk bisa kuliah.
tinggalah waktu yang menjawab semuanya sambil menunggu pengumuman SPAN dan SBMPTN, waktu luang yang terus berganti ia gunakan untuk meminta kepada Allah di setiap kewajibannya semoga ia bisa di terima di perguruan tinggi. biarlah itu dimana saja asal dia bisa kuliah,meskipun harapan besarnya tetap jogja,jogja dan jogja.
waktu yang di tunggu telah tiba,yaitu pengumuman SPAN PTKIN. ia tidak tau lagi dengan apa dia akan mengecek karena tepat saat itu ia tidak memiliki data internet dan tak tau cara mengeceknya. maka kabar gembira datang dari temannya yang bernama Nur Afni pala'a dan lewat inbox facebook media sosial chatting itu menampilkan informasi yang membahagiakan yaitu tentang kelulusan.;
sangat bahagia tergambar dari senyum raut wajahnya sambil mengatakan Alhamdulillah karena lulus seleksi SPAN PTKIN di IAIN Palu, Sulawesi Tengah dengan jurusan Komunikasi dan penyiaran islam. karena telah ada jalan harapan untuknya untuk bisa kuliah.dan setelah mendengar kelulusan itu orang tuanya sangat bahagia karena anaknya bisa lulus seleksi juga.
setelah beberapa hari pengumuman span berlalu tiba saatnya pengumuman SBMPTN dan ia juga masih berharap lulus meskipun sudah lulus di Span.
saat mencari tau dan bertanya kepada teman bagaimana cara cek kelulusan tiba tiba jendela Inbox facebook tertera angka 1 tandanya ada seseorang yang mengirim inbox kepadanya. setelah ia membuka jendela inbox tersebut, ada nama seniornya yang kuliah di Universitas Negeri Gorontalo yaitu ka fransmulya herman yang mengirim sesuatu kepadanya dan ternyata kiriman inboxnya mengatakan;..
tanpa di duga ternyata kegagalan di SNMPTN dan tulisan merah''
anda di nyatakan tidak lulus''itu, bukanlah sebuah akhir dari harapannya akan tetapi menjadi awal dari kebahagiaan ketika kita mau berusaha dan berdoa. itulah ungkapnya ketika melihat kiriman inbox yg mengatakan bahwa ia di terima di salah satu PTN yang terletak di tanah serambi medinah yaitu
Universitas Negeri Gorontalo dengan jurusan Pendidikan Ekonomi. Alhamdulillah.
sudahlah memikirkan kebahagiaan kelulusan itu, saatnya ia harus memilih apakah ia harus ke Palu atau tetap di Gorontalo karena ia Lulus di luar daerah dan lulus juga di daerahnya sendiri. banyak pendapat yang ia minta kepada orang lain ada yang mengatakan IAIN PALU ada juga yang mengatakan UNG. semakin dilema di rasakannya sehingga ia meminta pendapat orang tuanya sambil berkata tanya
'papa,mama,baru bagimana ini saya mo ambe yang di palu atau yang di kota saja,UNG..? bapaknya menjawab dan mengatakan kata suport ''
terserah pa ngana uti,ti mama deng ti papa cuma bisa ba dukung apa te uti pe pilihan, asal butul-butul.''
itulah jawaban orang tuanya,dan ia harus menentukan pilihannya. ia meminta petunjuk kepada Allah akan jalan ini agar di berikan keringanan hati dalam memilih.dan dengan damainya hati,iapun mengatakan kepada orang tuanya untuk lanjut ke IAIN Palu dan orang tuanyapun merestuinya dengan ke ikhlasan hati.

IAIN palu yang pertama kali memberikan rasa bahagia, karena telah menerima putra Gorontalo ini,dan dari dulu memang keinginannya untuk lanjut keluar daerah oleh sebab ingin mandiri.
meskipun ia belum bisa ke tanah Jogja, setidaknya ia bersyukur karena masih bisa kuliah di luar Daerahnya .
Dan untuk Jogja aku hanya bisa meniatkan dan mengatakan
''TUNGGU AKU JOGJA''
Salam Manfaat...!!!
<Tumbuh di desa TAPADA'A yg makmur|fit mawali
mantap
BalasHapusMantap saudara, luar biasa
BalasHapusTerimakasih saudara
Hapus