Aspura Man 1 Boalemo "Mangga Quini menjadi saksi" Part 1
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kembali satu kisah yang saya angkat dari pengalaman saat masih tinggal di aspura Man 1 Boalemo. Asrama yang sangat saya rindukan, tempat suka dan duka yang kini telah menjadi kenangan yang takan terlupakan. Apa kabar teman-teman seperjuangan??? Untuk yang sedang membaca pasti kalian masih mengingat jelas kenangan kita dulu di aspura hehe. Dan ini adalah salah satu kenangannya.
---------------------------------------------------------------
Jam pulang sekolah telah berbunyi saatnya kembali ke asrama.
Johan : Fit nga mo pulang?
Fit : tida uti soalnya tape kain kemarin bulum kering gara² ujan tadi
Johan : kita kira nga mo pulang
Fit : nga mo pulang?
Johan : iyo uti
Fit : oh oke oke
Pada hari jumat sebagian penghuni asrama pulang ke kampung/desa mereka masing-masing, karena sekolah kami sudah menerapkan Full day school yaitu 5 hari sekolah dari hari senin-jumat dan libur pada sabtu dan minggu. Manusia-manusia ganteng itu terlihat sangat sibuk mengatur barang bawaan mereka untuk dibawa balik ke kampung. ada yang sibuk melipat pakaian, ada yang mencari pakaiannya yang entah dimana dan ada yang sibuk mencari tempat (toples) acarnya.
Jun : Une mana kita pe tampa acar, nga kan yang terahir ba ambe
Une : oiyo ada di kamar disamping lamari'u.
Jun : ambe kamari
Une : ambe sandiri kan ada kaki (bercanda)
Une pun langsung mengambil tempat acar itu dan memberinya ke Jun, dan Jun langsung tersenyum tersipu malu, pipinya merah merona dan sinar matanya memancarkan cinta yang begitu dalam sehingga membuat Une merasa bahagia.
hehehe gak gitu juga kaleeee wkwkwkwk lebay skali yang ba tulis ini. Bolo maapu Jun, Une🤣 oke lanjut !
Setelah semua sudah di packing mereka pun bergegas, ada yang pulkam ke Tapadaa, Rumbia, Mananggu, Dulupi, Pangi dan Paguyaman. Asrama pun terasa sunyi setelah ditinggalkan oleh manusia-manusia ganteng itu. Dan di asrama tersisa beberapa biji, eh salah maksudnya tersisa beberapa ekor, eh kinapa ini salah-salah turus maksudnya tersisa tinggal beberapa orang saja.
Fit, Une, Zay, Marwan, Noldi dan Bobon. Tinggal kami ber6 yang masih tersisa, menikmati kesunyian dan suasana mendung yang semakin gelap. Sempurnalah kehampaan yang terasa apalagi ditambah dengan kosongnya rice cooker dan menipisnya air minum di galon😫😠pun acar dan rupiah yang habis ditelan masa🤣
Fit : Bobon, usaha dulu konsumsi telfon ti Rir*n suru antar kamari makanan🤣
Bobon : somo ujan le, nanti malam jo.
Hujan pun perlahan mulai turun menambah ketidakberdayaan kami untuk berusaha mencari kebutuhan kampung tengah. Akhirnya kami menikmati waktu dengan baring-baring cool hingga tertidur. Hingga di waktu sore hujanpun tak juga reda, dan mendukung kami untuk terus berada dikamar menikmati suara gemuruh petir _duarrrrr dan hujan yang jatuh dari langit ke bumi.
Lanjut ke part 2
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar